Selasa, 18 Februari 2020 bertempat di Ruang Gambar Pendopo Muda Graha Kabupaten Madiun telah berlangsung Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2020 di Kabupaten Madiun. Meski tertunda sekitar 1 pekan, namun peringatan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2020 di Kabupaten Madiun yang dihadiri Wakil Bupati, Hari Wuryanto dan pimpinan OPD ini berlangsung penuh kekeluargaan. Peringatan HPN ini ditandai pemotongan tumpeng oleh Wakil Bupati dan diberikan kepada wartawati Media Pewarta, Ika Dariyanti yang disaksikan puluhan insan pers yang ada di Ruang Gambar Pendopo Muda Graha Kabupaten Madiun.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati mengatakan, bahwa peringatan HPN seyogyanya jatuh pada 9 Februari lalu yang dipusatkan di Banjarmasin dan dibuka oleh Presiden RI. Namun demikian, peringatan HKN di Kabupaten Madiun yang baru dilaksanakan hari ini (Selasa, 18/3) tidak mengurangi makna penting dari peringatan ini.
Di hadapan para wartawan, Wakil Bupati mengakui bahwa insan pers selama ini menjadi mitra strategis Pemerintah Kabupaten Madiun karena telah memberikan informasi yang sehat kepada masyarakat sekaligus sebagai kontrol kinerja Pemerintah. Untuk itu, dirinya berharap hubungan yang baik ini terus ditingkatkan agar informasi pembangunan di Kabupaten Madiun dapat diserap oleh masyarakat melalui pemberitaan para wartawan. “Pers juga sebagai ujung tombak penangkal hoax (berita bohong),” tambah Wakil Bupati.
Wakil Bupati berharap insan pers juga senantiasa menjaga suasana yang sudah kondusif ini terjaga dengan baik, apalagi sinergitas antara pers dengan Pemerintah Kabupaten Madiun selama ini sudah terjalin baik. “Selaku mitra, kami butuh masukan dan saran dari teman-teman wartawan dalam rangka mewujudkan visi misi Pemerintah Kabupaten Madiun dan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat,” pinta Wakil Bupati kepada insan pers.
Untuk itu, tanpa bermaksud mengintervensi, Wakil Bupati minta para wartawan jika menemukan hal yang kurang jelas hendaknya dikoordinasikan dulu sebelum diberitakan. Karena hal itu akan memunculkan kontradiksi ditengah-tengah masyarakat. Ia lantas mencontohkan apabila ada isu sensitif, selayaknya pers melihat gambaran permasalahan secara utuh.”Tidak sepotong-potong, junjung tinggi nilai kepatutan. Termasuk pemilihan konten bahasa yang etis sebelum disuguhkan melalui karya jurnalistik,” pungkasnya.
(https://madiunkab.go.id)